Makna IKHLAS dalam Sunah Nabi Shalallahu 'alaihi wa Salam:
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu dia berkata, "Bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
Hadits di atas menafsirkan makna "akhlasha qalbahu lil iman" (orang yang membuat hatinya tulus ikhlas (lurus) dengan keimanan) dengan kata-kata berikut:
1. Keselamatan HATI.
Hati bisa dikatakan selamat apabila bersih dari rasa dengki, iri, hasud dan berbagai jenis perbuatan keji lainnya;
2. Kejujuran LISAN.
Jujur dalam ucapan maupun perbuatan;
3. Ketenteraman JIWA.
Yakni kecondongan hati kepada kebenaran dan menerima qadha' (ketentuan) dan taqdir (ketetapan) Allah Ta'ala;
4. TABIATyang istiqamah.
Yakni komitmen dalam melakukan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya;
5. TELINGA yang peka.
Yakni telinga yang tajam dan peka terhadap segala kebaikan sehingga dia terbiasa dengannya. Apabila mendengar kejahatan maka dia segera menghindarinya;
6. MATA yang cermat.
Yakni mata yang selalu mengamati lingkungan sekitarnya dan merenunginya untuk mengambil sesuatu yang bermanfaat bagi agama dan dunianya.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu dia berkata, "Bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Benar-benar beruntung orang yang membuat hatinya tulus IKHLASH dengan keimanan; yakni menjadikan HATInya selamat, LISANnya jujur, JIWAnya tenteram, TABIATnya istiqamah, TELINGAnya peka, dan MATAnya cermat."
Hadits di atas menafsirkan makna "akhlasha qalbahu lil iman" (orang yang membuat hatinya tulus ikhlas (lurus) dengan keimanan) dengan kata-kata berikut:
1. Keselamatan HATI.
Hati bisa dikatakan selamat apabila bersih dari rasa dengki, iri, hasud dan berbagai jenis perbuatan keji lainnya;
2. Kejujuran LISAN.
Jujur dalam ucapan maupun perbuatan;
3. Ketenteraman JIWA.
Yakni kecondongan hati kepada kebenaran dan menerima qadha' (ketentuan) dan taqdir (ketetapan) Allah Ta'ala;
4. TABIATyang istiqamah.
Yakni komitmen dalam melakukan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya;
5. TELINGA yang peka.
Yakni telinga yang tajam dan peka terhadap segala kebaikan sehingga dia terbiasa dengannya. Apabila mendengar kejahatan maka dia segera menghindarinya;
6. MATA yang cermat.
Yakni mata yang selalu mengamati lingkungan sekitarnya dan merenunginya untuk mengambil sesuatu yang bermanfaat bagi agama dan dunianya.
0 ulasan:
Post a Comment
Tinggalkan Komen Anda Di Sini Cerita Kedai Kopi